Radio Pelita Kasih - FM 96.3

Radio Pelita Kasih

Radio Pelita Kasih

Indonesia, Jakarta

Listen to Radio Pelita Kasih live online

Education and Information Station

peduli terhadap keberadaan mereka, anak dengan Autisme berupaya menyadarkan masyarakat Indonesia untuk mengenali keadaan mereka, menerima apa adanya, menghargai mereka seperti anak pada umumnya, serta memberi mereka kesempatan untuk berkembang. Nah, seruan inilah yang membuat orang-orang seperti Stanley Bratawira berpeluh ria mengkampanyekan peduli Autisme. Ia adalah seorang psikolog pengamat Autisme. Stanley yang juga memiliki seorang anak Autis, mengatakan pengenalan dan pemahaman yang tepat diharapkan bisa memperbaiki persepsi-persepsi buruk terkait Autisme dan para penyandangnya. “...serta bisa memperlakukan penyandang Autisme setara dengan individu lainnya...”, demikian ungkap pria setengah baya itu. Tak kenal maka tak sayang! Kurang lebih itu ungkapan umum yang kita kenal untuk menjembatani ketidaktahuan yang mengakibatkan salah persepsi tentang satu hal, dalam hal ini Autisme. Misalnya, masih banyak orang yang menganggap para penyandang Autisme sebagai 'orang aneh', atau makin banyak orang yang menggunakan istilah 'autis' sebagai bahan guyonan. Hal itu, menurut Stanley, sudah merupakan diskriminasi terhadap anak Autis. “...masing-masing penyandang Autis memiliki tanda (gejala) yang berbeda...misalnya dia mengepak-ngepakkan tangan, loncat-loncat, atau dia muter-muter, orang sudah bilang itu 'aneh', dan akhirnya menyuruh anaknya jangan dekat-dekat karena takut tertular... ini persepsi yang salah...”, tegas Stanley Bratawira. Persepsi salah terhadap anak Autis seperti itu juga diamini oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Faisal Djalal. Menurut Faisal, masih banyak orang tua yang tidak mengijinkan anak-anak mereka bersekolah dengan anak Autis. Ini yang menjadi hambatan pelaksanaan program pemerintah untuk fasilitasi anak-anak dengan Autisme dalam dunia pendidikan. Program itu bernama Sekolah Inklusi. Sekolah Inklusi adalah penguatan sekolah formal milik pemerintah yang sudah ada untuk dapat menjadi sekolah yang ramah buat anak Autis. Caranya, menurut Faisal, pemerintah telah memperkuat kurikulum, sarana dan prasarana, serta membekali para pengajar yang ada dengan keterampilan menangani anak-anak Autis. Hingga kini, Indonesia sudah memiliki 200 Sekolah Inklusi di seantero negeri. Faisal menargetkan hingga tahun 2014, Indonesia bakal memiliki 1000 Sekolah Inklusi yang dapat mengasah potensi-potensi unggul dari para anak Autis. Program Sekolah Inklusi ini memperkuat program pemerintah sebelumnya, yaitu pengadaan Sekolah Khusus untuk anak Autis. Namun memang hingga kini jumlah Sekolah Khusus ini masih kurang dan tetap didominasi oleh pihak swasta yang memang peduli terhadap pendidikan anak Autis. Hal ini yang juga dikeluhkan oleh sejumlah orang tua anak Autis. Salah satunya ayahanda dari Zidane, seorang anak Autis. Ia mengatakan hingga kini ia masih kesulitan dalam mencari sekolah khusus untuk anaknya tercinta. Sementara, ibunda dari Tya, anak Autis lainnya, mengeluhkan masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap anak-anak dengan Autisme. Fakta tersebut di atas, tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri buat pemerintah. Bagaimana upaya sosialisasi program-program yang baik (seperti Sekolah Inklusi dan Sekolah Khusus) dapat diserap dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh anak-anak Autis di seluruh Indonesia. Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Faisal Djalal, mendorong para orang tua anak Autis untuk tidak merasa malu mengakui anaknya terkena sindrom Autistik tersebut. Pasalnya, sikap tersebut bisa menghalangi kesempatan anak-anak Autis untuk bisa berkembang lebih maksimal. Karena itu, Faisal menegaskan perlunya upaya deteksi dini terhadap anak Autis yang ada di sekitar kita. Anak Autis bukan untuk dijauhi, bukan juga untuk ditertawakan, tapi anak Autis juga seperti anak-anak lainnya, punya hati, mau disayang dan menyayangi. Mereka bisa menjadi sahabat anak-anak kita, dan kita pun bisa membantu mereka dengan mengupayakan lingkungan yang kondusif buat mengejar 'ketertinggalan' mereka dengan anak-anak sebaya. Jadi, sekarang waktunya kita peduli terhadap anak-anak Autis dan Autisme itu sendiri, karena kepedulian kita adalah tanda kegemilangan bangsa Indonesia... (yan)

Genres

ReligiousTalkCommunitySpiritual

Contact details

Website: http://www.radiopelitakasih.com/ Email: Tel: (021) 8008996+62218008996 (hunting)+6281288000988 Address: Radio Pelita Kasih: Gedung Sinar Kasih, Jl.Dewi Sartika No.136D Cawang - Jakarta 13630 Facebook:

Tune In and Chill

Enjoy the best of the best from our top stations

97 FM Natal

Natal, Brazil

Progressive Radio Network

New York City, NY, United States

Power 97.9 FM

Castries, Saint Lucia

Radio Pro-B

Bucharest, Romania

Radio Disney Perú

Lima, Peru

Cadena3 - La Popu

Cordoba, Argentina

Power Hit Radio

Tallinn, Estonia

Radio Balada

Bistrita, Romania

Jovem Pan Curitiba

Curitiba, Brazil

Rádio Itatiaia

Montes Claros, Brazil

Dilemaradio - Hiphop Rap & Trap Music

Brooklyn, NY, United States

Explore Music from Around the World

Tune into International Radio Stations. Experience the diverse sounds and rhythms of global music right at your fingertips.

Kick Back and Listen

Discover the best stations from around the world

FX101.9 - CHFX-FM

Guaratingueta, Brazil

Love 101 FM

Kingston, Jamaica

FM Globo Poza Rica - XHPR

Poza Rica, VE, Mexico

Radio Gaia

São Paulo, Brazil

Dumont FM

Jundiaí, Brazil

Los 40 Mexico - XEX-FM

Mexico City, Mexico

620 CKRM - CKRM

Regina, SK, Canada

Praise FM - KBHZ

Willmar, MN, United States

W Radio - XEW-AM

Mexico City, Mexico

The world of free online radio is a treasure trove of musical gems and insightful content. By exploring, personalizing, and engaging with this medium, you‘re set to embark on an auditory journey that spans the globe. So, tune in, discover, and enjoy the endless possibilities that online radio brings to your ears.
Happy listening!

This site uses services that use cookies to deliver better experience and analyze traffic. You can learn more about the services we use at our privacy policy